Sebuah band teknikal
death metal yang berdiri pada
tahun 1996..band yang lahir di
jakarta ini bisa di gambarkan
sebuah kerumitan dalam
berfikir,kerumitan dalam arrangement,kerumitan dalam
menghitung!!INVICTUS adalah
sebuah matematika musik yang
disuguhkan seperti kita
menghadapi ujian akhir dengan
berbasis hitungan absurd!DEATH vs ATHEIS bertanggung jawab
atas lahirnya band ini..musik yang
diberikan jauh dari kecepatan
dan blastbeat..hanya orang yang
punya insting dan pola fikir lebih
akan dapat menikmati kebrutalan mereka
banyak sekali unsur teknikal
seperti ATHEIST , DEATH , OPETH
dalam opera matematika ini.
1.Burry me
2.The bringer of the Armageddon
3.When the clok stops
4.A Shadows life
5.How to built a nation
6.chaos theory
7.Tawarik Makutin
8.Crows mirror
>Amri : Guitar
>Ucon : Guitar
>Iman : Vocal
>Daus : Drums
>Ican : Bass
contact_invictus@yahoo.com
“Banyak faktor yang bikin kami baru bisa rilis album awal tahun depan nanti, meninggalnya vokalis lama kami (alm. ipunk), gitaris lama kami yang resign (angga), drummer kami (iman) yang terkena penyakit gulanbare syndrome dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk masa penyembuhan. Dan perombakan formasi INVICTUS membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan chemistry yang solid serta perombakan personil di album baru band kami pasti menghasilkan banyak perubahan, terutama dalam segi aransemen. dalam album ini suasana aransemen lagu kami terdengar lebih compleks, lebih dark, dan lebih fokus dan matang dari album terdahulu. banyak yang bilang lagu kami terdengar sangat unik, namun itulah inti dari musik yang mau kami sajikan, kami ingin membuat sebuah konsep musik yang sangat unik untuk setiap lagu kami sampai pada ahirnya banyak yang menyebut INVICTUS beraliran progressive death metal” ucap Amri kepada kami disela-sela kesibukannya.
Dalam album baru yang berjudul “Destination:Unknown” ini terdapat 8 lagu, dengan total waktu sekitar 50 menit. Diantaranya adalah; Bury Me, Bringer of The Armageddon, When the Clock Stops, Tawariq Makutin, Chaos Theory, A Shadow’s Life, How To Build A Nation, A Crow’s Mirror.
Di segi lirik INVICTUS memiliki konsep yang berhubungan antar satu album dengan yang lainnya, jadi bisa dibilang kami adalah sebuah concept band. tema dalam lirik invictus menceritakan tentang catatan sebuah perjalanan kosmik dan quantum melintasi jarak dan waktu oleh sesosok penjelajah dimensi ruang dan waktu.
“Proses rekamannya sendiri memakan waktu tidak lebih dari 5 hari, bertempat di studio OSIRIS dengan bantuan sound engineer moel dari ETERNAL MADNESS, alhamdulillah ngga ada halangan yang berat tapi mungkin kami hanya sedikit kekurangan snack pada saat proses rekaman berlangsung, hehe… Kami ingin terus berusaha memperluas dan memperdalam kreatifitas bermusik kami, dengan inspirasi dari berbagai aliran musik kami ingin menunjukkan kalau death metal akan terus berkembang sampai kapanpun” ucap Amri. (Az)
Destination Unknown : Invictus
Jika kita mendengarkan
konsep Atheist, Believer dan
Death dari Amerika, Opeth
dari Swedia dan Obscura dari
Jerman, benak kita akan
tertuju pada perpaduan konsep musik progressive dan
extreme metal.
Rottrevore Records, label
indie yang banyak merilis
band-band brutal death
metal lokal, tahun 2011 ini
mencoba mengangkat satu
band asal Jakarta yaitu Invictus, dimana konsepnya
sangat berbeda dengan
kebanyakan band metal lokal
yang ada di Indonesia. Band
yang telah berdiri tahun 1996
dan diperkuat oleh Iman (vokal), Ucon (guitar), Amri
(gitar), Ican (bass) dan Daus
(drum) juga dibantu oleh Mr.
R (keyboard) dari In
Memoriam.
Untuk ukuran band Indonesia,
tentu saja tidak mudah untuk
membawakan dan menggarap
konsep perpaduan
progressive, thrash dan
death metal, tetapi berkat ketekunan, keseriusan dan
skill yang matang dalam
bermusik mereka bisa
mengekspresikan karya yang
luar biasa, hasilnya mereka
tuangkan dalam album yang bertitel Destination Unknown.
Delapan lagu bisa kita simak
dalam album tersebut, ‘ Burry Me’ adalah lagu yang memadukan unsur jazz
dengan death metal
terutama dalam pattern
gitarnya selain itu duel lead
guitar yang dimainkan sangat
mengutamakan harmonisasi. Kemudian dalam ‘ The Bringer Of Armageddon’ mereka sangat mengedepankan
pattern thrash metal
walaupun ada sedikit
pengaruh oldschool death
metal tetapi ketukan drum
yang dimainkan banyak dipengaruhi oleh pattern
progressive metal. Lagu
ketiga ‘ When The Clock Stops’ merupakan lagu yang sangat terpengaruh oleh
Atheist di album Elements
(1993) dimana unsur jazz
dalam permainan bass sangat
kental terasa, selain itu pola
permainan gitar terutama dalam lead guitar banyak
dipengaruhi oleh pattern
heavy metal.
‘ Chaos Theory’ merupakan ekspresi yang sangat variatif
dalam memainkan tempo lagu,
dimana mereka secara apik
dapat mengombinasikan
tempo medium, hard dan
heavy apalagi ketukan perkusi sangat memperkaya
konsep lagu tersebut. Kesan
melodic progressive metal pun
bisa mereka tunjukan dalam
lagu ‘ A Shadow’ s Life’ dimana mereka bisa
menempatkan progressive
terutama gitar di intro, coda
maupun chorus dengan baik.
Walaupun mereka mengambil
konsep progressive extreme metal, namun mereka bisa
memasukkan unsur power
metal dalam lagu ‘ How To Build A Nation’ terutama permainan lead guitar.
Kejeniusan dalam bermain
musik membawa mereka
tampil secara eksperimental
dimana seluruh personil
Invictus bebas menuangkan
ekspresinya tanpa terikat oleh pattern yang ada,
tentunya bisa kita simak
lewat lagu ‘ Tawarik Makutin’ . Lagu penutup dari album ini ,
‘ A Crow’ s Mirror’ sangat mengedepankan thrash dan
death metal, sementara itu
pattern jazz yang biasanya
bertebaran hampir di semua
lagu akhirnya dijadikan outro
dalam lagu ini.
Selain pattern dan konsep
musik yang mereka tawarkan
secara apik dalam album
Destination Unknown,
penguasaan olah vokal baik
growl maupun harsh vocal menjadi kekuatan yang
dahsyat dalam album ini.
Untuk penggemar metal yang
menginginkan sesuatu yang
berbeda, tidak ada salahnya
untuk menyimak album Destination Unknown karena
Invictus sendiri sudah teruji
kemampuannya dan bisa
disejajarkan dengan musisi
metal dari negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar