The Roots Of Madinah berawal
dari ide 3 orang teman lama
yang bersatu kembali setelah
sekian tahun berpisah ditelan
kesibukan masing masing. Mereka
itu adalah Thufail Al Ghifari, Udenkox Hermawan dan Arif
Attack. Sejak berdiri pada
tanggal 24 Mei 2008, The Roots
Of Madinah telah mengalami
beberapa pergantian personel.
Dan saat ini Line Up The Roots Of Madinah adalah Thufail Al Ghifari
- Lead Vokal, UdenkOx Hermawan
- Guitar, Arif Attack Guitar,
Bobby - Bass dan Reno di Drum.
Banyak cerita menghiasi latar
belakang para personel The Roots Of Madinah. Dimulai dari
orang yang pertama
adalah Muhammad Thufail Al
Ghifari. ia adalah salah satu
rapper yang cukup dikenal di
komunitas hiphop local dan nasyid indonesia. Kedua albumnya
sudah memberi warna tersendiri
dalam perjalanan
eksistensinya.Walau aransemen
music di album Syair Perang
Panjang sempat mendapat banyak cercaan dari komunitas
hiphopindo, ditambah syair – syair islam yang tajam, tegas
dan sangat agresif membuat
Thufail sering dicap rapper islam
garis keras bahkan hingga saat
ini masih banyak yang
memberikan penilaian tersebut. Namun dibalik semua pro kontra
itu, Thufail Al Ghifari ternyata
mampu membuktikan
ketangguhan prinsip dan
idealisnya. Tidak sedikit orang – orang yang terinspirasi dengan
lagu – lagunya, bahkan memilih hijrah membela islam karena
terinspirasi oleh lagu – lagu Thufail Al Ghifari.
Thufail Al Ghifari terlahir dari
pasangan Pendeta, masuk islam
tahun 2002 setelah melewati
proses pemikiran dan pencarian
jati diri yang panjang. Jiwa musiknya merupakan warisan
dari sang ayah yang juga mampu
memainkan semua jenis alat
music dari gitar, bas, piano,
keyboard hingga drum. Thufail
pertama kali membuat band dengan nama Rafflesia di kelas 2
SMP. Rafflesia memainkan lagu – lagu dari Godbless, Kantata
Takwa, Slank, Boomerang,
Jamrud hingga Iwan Fals. Setelah
lulus dari SMP Negeri 3 Bekasi,
Rafflesia bubar. Setelah masuk
SMA Negeri 3 Bekasi, Thufail Al Ghifari
melakukan Jam Sesion dengan
beberapa teman sekolah dan
mulai memainkan lagu – lagu dari Metallica, Rage Againts The
Machine, Sepultura, Soulfly, Korn,
Limp Bizkit hingga Marilyn
Manson. Kelas 1 SMA Thufail
bergabung
dengan Berawan Band sebagai basis dan memainkan lagu – lagu dari Metallica. Berawan Band
hanya berjalan 6 bulan lalu
bubar. Karena Sigit sang Vokalis
band mendirikan band
Rattamahatta. Thufail sempat
bergabung dengan Rattamahatta sebagai penabuh perkusi dan
memainkan lagu – lagu dari Sepultura dan Soulfly. Kevakuman
Rattamahatta,
membuat Thufail mendirikan
Stompkin di akhir kelas 2 SMA.
Stompkin cukup bertahan lama
dan sudah memiliki jam terbang di luar kegiatan ekstra kulikuler
SMA. Stompkin sering memainkan
lagu dari Rage Againts The
Machine, Limp Bizkit, Korn bahkan
Stompkin juga terinfluense oleh
Marilyn Manson, Hed Pe, Red Hot Chili Peppers hingga Soulfly.
Setelah Stompkin bubar, Thufail
serius dengan mempersiapkan
solo albumnya yang bernuansa
rap. Namun dalam prosesnya
album solo Thufail sempat tertunda 2 tahunan karena
berbenturan dengan proses
Thufail memperdalam
keislamannya pasca masuknya
beliau ke islam setelah 20 tahun
lahir dalam pembinaan keluarga Kristen. Album syair perang
panjang
merupakan debut Thufail Al
Ghifari sebagai rapper. Album
indie label ini mendapat banyak
sanjungan dan kritik dari komunitas hiphop terutama dalam
masalah aransemen musik.
Namun Thufail tetap maju dan
tidak perduli. Musik di album
Syair Perang Panjang memang
diakui Thufail sangat apa adanya, karena keterbatasan prasarana
dalam penggarapannya. Untuk
mengaransemen music
saja, Thufail Cuma modal
numpang di computer teman dan
hanya menggunakan software Fruityloop 2. Namun satu tahun
kemudian Album kedua thufail
yang berjudul Dari Atas Satu
Tanah Tempat Kita Berpijak
akhirnya dirilis. Di Album kedua
nuansa musik semakin meluas. Suasana etnik, blues dan
industrial mulai terasa di
beberapa lagu. Kebanyakan para
penyuka lagu – lagu Thufail lebih terpesona oleh
syair dan pemikiran Thufail
tentang islam daripada musiknya.
Banyak dari penyuka Thufail Al
Ghifari justru tidak terlalu perduli
dengan ukuran kualitas music Thufail, mereka lebih salut dan
terinspirasi oleh syair – syair Thufail Al Ghifari. “kesuksesan saya tidak terletak pada music
dan berapa banyak
fans saya, saya tidak butuh
fans..saya hanya ingin
menyampaikan isi hati saya, rasa
syukur saya akan kedahsyatan Islam dalam menemani pencarian
jati diri saya, dan saya
menemukan jawaban dari semua
pertanyaan hidup saya hanya di
dalam Islam… dan saya menuangkan semua di dalam lagu
– lagu saya” itulah pendapat Thufail mengenai
pro kontra tentang kehadiran
dia sebagai rapper yang banyak
menyuarakan Islam dan
membongkar kebusukan zionis
internasional melalui lagu – lagunya. Kini setelah perjalanan
kedua Album solonya, Thufail
kembali melakukan reuni dengan
beberapa teman – teman lamanya di Stompkin yaitu Udenk
dan Arif untuk mendirikan The
Roots Of Madinah. Posisi vokalis
merupakan tugas
baru di band beraliran rock ini.
Pengagum Iwan Fals, Eddie Vedder dari Pearl Jam dan
Jonathan Davis dari Korn ini siap
dengan semua resiko baru yang
ia dapat dari proyek barunya
bersama The Roots Of Madinah.
Banyak para penyuka Thufail sebagai rapper yang kecewa
dengan keputusan Thufail untuk
vakum sebagai rapper, namun
disisi lain Thufail Al Ghifari
memang punya alasan sendiri
kenapa ia mendirikan The Roots Of Madinah. “saya ingin mulai sesuatu dari nol lagi, saya ingin
merasakan
tantangan baru..setuju atau
tidak setuju inilah saya! Dan
seperti yang sering saya
katakan, saya tidak butuh fans, popularitas atau eksistensi. Solo
karir saya atau bersama The
Roots Of Madinah semuanya
hanyalah sebuah proyek
eksperimen seni dan resistensi,
kreatifitas musik kami hanyalah sarana untuk membagi perasaan
kami, membagi isi hati kami
tentang busuknya dunia atau
jenuhnya kehidupan hingga rasa
syukur ketika kami menemukan
banyak harapan dengan keyakinan kami terhadap
Pencipta kami. Lagi pula The
Roots Of Madinah bukan band
dakwah atau band islam apalagi
band underground atau
apalah..kami cuma band rock ala kadarnya tapi dikelola dengan
semangat yang tidak
sekedarnya..terserah orang mau
nilai apa, kami hanya ingin
berkarya dan memberi kepuasan
pada batin kami” Sekarang Thufail Al Ghifari sudah
tidak perduli dengan perjalanan
dia sebagai solo rapper dan pro
kontra eksperimen dia dengan
The Roots Of Madinah. Ada
distorsi baru yang siap menghentak, dan teriakan
lantang akan kejujuran hati, ada
semangat yang akan melompati
semua stagnasi, ada ide baru
yang akan mendobrak semua
batas yang mengkotak – kotakkan kejujuran kreatifitas
dan suara hati, ada sebuah
ketulusan yang akan memberi
warna baru pada setiap ruang
kreatifitas yang tidak terbatas
dan tidak pernah menyerah pada semua keterbatasan...mungkin
inilah kelahiran baru seorang
Thufail Al Ghifari yang ingin
memulai semuanya dari nol
kembali, bahkan nol besar
mungkin… semoga selalu kompak dan istiqomah!