Seperti yang diketahui bersama kalau belum lama ini Jepang diguncang hebat beberapa kali yang mengakibatkan tsunami terbesar ketujuh sepanjang sejarah negara asal Tsunami tersebut yang diyakini seribuan orang meninggal dunia. Tsunami yang terjadi di Jepang tersebut ternyata juga sangat dirasakan oleh gitaris band thrash metal ANTHRAX, Scott Ian yang ketika itu justru berada di Hawaii seperti yang dikutip dari blognya.
“Ketika itu aku dan istri, Pearl sedang liburan ke Hawaii merayakan kehamilan istri. Kami ingin menghabiskan waktu liburan hanya berdua dalam waktu yang lama dan berbuat apa saja di pantai.
“Dan ketika kami makan malam, ada orang mendapat kabar kalau di tempat kami akan terjadi tsunami karena gempa di Jepang. Sekitar jam 10 malam kami selesai makan dan sejam setelah itu orang-orang mulai panik keluar dari Waikiki, dimana air laut tiba-tiba menghantam rumah di tepi pantai. Kami pikir ini hal serius apalagi kami tidak melihat rekaman ketika tsunami melanda Jepang.
“Orang-orang ditawarkan untuk keluar dari hotel dan menuju pemukiman warga yang jauh dari pantai, tapi kami berdua memutuskan untuk kembali ke hotel di daerah North Shore yang membutuhkan waktu sejam dari tempat kami makan malam. Waktu sekitar jam 3 pagi ketika kami mulai cemas meski banyak yang mengatakan kalau hotel kami di Turtle Bay Resort merupakan salah satu tempat aman di zona North Shore.
“Dan sekitar jam 12.30 kami menyalakan TV melihat kerusakan besar di Jepang karena tsunami. Ini benar-benar kejadian luar biasa yang mampu membuat kami cemas. Kami mulai khawatir apakah benar-benar aman disini? Meski kami di lantai empat, tapi apa tempat ini cukup tinggi? Banyak pertanyaan yang muncul di otak apalagi aku membawa istri yang sedang hamil. Tak heran kalau aku akhirnya menelfon pihak hotel berulang kali untuk memastikan apakah tempat kami benar- benar aman atau tidak. “Di TV, berita mengabarkan gelombang tsunami akan terjadi di Kepulauan Midway dengan ketinggian antara empat hingga 12 kaki. Dan dari kamar hotel, kami terus memandangai pantai karena kebetulan kamar yang kami tempati berhadapan langsung dengan pantai.
“Sekitar jam 2 pagi pihak keamanan hotel meminta kami semua untuk meninggalkan kamar dan menutup semua jendela termasuk pintu balkon hotel. Tapi aku dan istri justru memilih untuk tetap berada di kamar dan tetap memandang ke arah pantai agar ketika sesuatu datang, aku ingin melihatnya. Lagipula tempat perlindungan hotel dipenuhi sesak oleh orang- orang yang memesan kamar di lantai bawah. “Jam 3.15 pagi ada laporan kalau tsunami setinggi tiga kaki menerjang Kauai dan bisa jadi gelombang yang lebih tinggi datang lagi. Kali ini aku mulai cemas apakah harus keluar dari hotel dan dengan mobil pergi ke tempat yang lebih tinggi?
“Akhirnya kami memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi dari balkon hotel saja. Kami melihat gelombang besar melewati garis pantai dan ada gelombang-gelombang kecil yang bergerak sangat cepat. “Air laut sangat ganas dan kejadian itu berlangsung lebih dari dua jam. Menjelang pukul enam pagi kami memutuskan untuk tidur meski ada ancaman gelombang setinggi 12 kaki akan datang. Beruntung akhirnya semua itu tidak terjadi.
“Dan ketika bangun, kami menemukan beberapa kerusakan besar di dekat pantai dan di beberapa kapal. Tapi kami tetap bersyukur dan tak bisa membayangkan jika yang tsunami yang terjadi di Jepang juga terjadi disini.”
SCOTT IAN
“Ketika itu aku dan istri, Pearl sedang liburan ke Hawaii merayakan kehamilan istri. Kami ingin menghabiskan waktu liburan hanya berdua dalam waktu yang lama dan berbuat apa saja di pantai.
“Dan ketika kami makan malam, ada orang mendapat kabar kalau di tempat kami akan terjadi tsunami karena gempa di Jepang. Sekitar jam 10 malam kami selesai makan dan sejam setelah itu orang-orang mulai panik keluar dari Waikiki, dimana air laut tiba-tiba menghantam rumah di tepi pantai. Kami pikir ini hal serius apalagi kami tidak melihat rekaman ketika tsunami melanda Jepang.
“Orang-orang ditawarkan untuk keluar dari hotel dan menuju pemukiman warga yang jauh dari pantai, tapi kami berdua memutuskan untuk kembali ke hotel di daerah North Shore yang membutuhkan waktu sejam dari tempat kami makan malam. Waktu sekitar jam 3 pagi ketika kami mulai cemas meski banyak yang mengatakan kalau hotel kami di Turtle Bay Resort merupakan salah satu tempat aman di zona North Shore.
“Dan sekitar jam 12.30 kami menyalakan TV melihat kerusakan besar di Jepang karena tsunami. Ini benar-benar kejadian luar biasa yang mampu membuat kami cemas. Kami mulai khawatir apakah benar-benar aman disini? Meski kami di lantai empat, tapi apa tempat ini cukup tinggi? Banyak pertanyaan yang muncul di otak apalagi aku membawa istri yang sedang hamil. Tak heran kalau aku akhirnya menelfon pihak hotel berulang kali untuk memastikan apakah tempat kami benar- benar aman atau tidak. “Di TV, berita mengabarkan gelombang tsunami akan terjadi di Kepulauan Midway dengan ketinggian antara empat hingga 12 kaki. Dan dari kamar hotel, kami terus memandangai pantai karena kebetulan kamar yang kami tempati berhadapan langsung dengan pantai.
“Sekitar jam 2 pagi pihak keamanan hotel meminta kami semua untuk meninggalkan kamar dan menutup semua jendela termasuk pintu balkon hotel. Tapi aku dan istri justru memilih untuk tetap berada di kamar dan tetap memandang ke arah pantai agar ketika sesuatu datang, aku ingin melihatnya. Lagipula tempat perlindungan hotel dipenuhi sesak oleh orang- orang yang memesan kamar di lantai bawah. “Jam 3.15 pagi ada laporan kalau tsunami setinggi tiga kaki menerjang Kauai dan bisa jadi gelombang yang lebih tinggi datang lagi. Kali ini aku mulai cemas apakah harus keluar dari hotel dan dengan mobil pergi ke tempat yang lebih tinggi?
“Akhirnya kami memutuskan untuk melihat apa yang akan terjadi dari balkon hotel saja. Kami melihat gelombang besar melewati garis pantai dan ada gelombang-gelombang kecil yang bergerak sangat cepat. “Air laut sangat ganas dan kejadian itu berlangsung lebih dari dua jam. Menjelang pukul enam pagi kami memutuskan untuk tidur meski ada ancaman gelombang setinggi 12 kaki akan datang. Beruntung akhirnya semua itu tidak terjadi.
“Dan ketika bangun, kami menemukan beberapa kerusakan besar di dekat pantai dan di beberapa kapal. Tapi kami tetap bersyukur dan tak bisa membayangkan jika yang tsunami yang terjadi di Jepang juga terjadi disini.”
SCOTT IAN
Scott Ian, rhythm guitarist for
Anthrax, plays his own band's
song, "Madhouse", on easy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar