Sambil berharap yang asli datang
lagi, menikmati versi generik rasa
lokal juga bisa cukup memuaskan.
"Jaya, Gontai! Jay! Gontai!"
Beberapa orang berteriak
meminta lagu "Gontai" kepada Jaya, gitaris Roxx. Padahal,
malam itu Roxx sedang bermain
dalam sebuah acara berjudul
Metallica Night. Yang diteriaki,
hanya bisa tersenyum sambil
memandang mereka yang berteriak.
"Lagu Roxx dong! Lagu Roxx! We
want Roxx!"sebagian lagi
berteriak memanggil-manggil
nama bandnya.
Vokalis Trison juga hanya bisa
tersenyum. Malam itu adalah
malam Natal, tapi di The Rock,
malam itu adalah malam Metallica.
Malam para penggemar Metallica
berkumpul, bernyanyi bersama, sedikit memuaskan keinginan
untuk bisa mendengar lagu-lagu
Metallica dibawakan dalam set
panjang meskipun bukan oleh si
pemilik asli lagunya. Lelaki
berkaos hitam terlihat sangat dominan malam itu. Tak sedikit
yang berbadan besar, terutama
mereka yang berkumpul di depan
panggung. Sepertinya sebagian
besar wajah mereka ada di atas
umur 25 tahun. Tak ada remaja imut-imut atau anak kemarin
sore yang merasa paling metal
hanya karena memakai kaos
Avenged Sevenfold atau
Killswitch Engage. Sebagian besar
yang hadir malam itu adalah mereka yang benar-benar
mencintai Metallica. Saking
besarnya hingga mau
mengeluarkan uang Rp 150 ribu
untuk tiket masuk (kecuali para
cheap bastards yang kebetulan punya koneksi ke panitia
penyelenggara).
Set pertama, Roxx menghajar
dengan tiga lagu: "For Whom The
Bell Tolls" , "Through The Never" ,
dan "Eye of The Beholder." Beres break pertama, "Sanatarium"
otomatis mengajak crowd
bernyanyi bersama. Karena
sebagian besar lelaki, di dalam
ruangan kecil nan padat dan
sesak, suara mereka terdengar menggelegar. Tangan-tangan
terangkat. Semuanya bernyanyi
di bawah komando Trison.
Rengekan mereka yang
sebelumnya meminta lagu Roxx
dibawakan tak terdengar lagi begitu musik dimainkan. "Master
of Puppets" jadi amunisi
berikutnya.
"Gue ke WC dulu ya, pengen
kencing nih!" kata Jaya sambil
cengengesan seraya
meninggalkan panggung. Crowd
hanya bisa terbahak-bahak.
Sementara itu, teriakan meminta lagu Roxx masih terdengar.
Sepulangnya dari WC, Jaya
memanggil seorang kawan lama:
Iwan, mantan gitaris Roxx.
"Gimana kalau kita minta Iwan
maen?" kata Trison. Gitaris jangkung itu tersenyum di sudut
panggung. Dan "Rock Bergema"
pun berkumandang. Memuaskan
keinginan mereka yang
mengharapkan lagu Roxx
dimainkan. Crowd makin menggila. Sebagian dari mereka melakukan
stage dive. Empat lagu dari
Metallica menutup sesi terakhir.
"Seek and Destroy" seakan jadi
gong yang tepat untuk klimaks
yang menyenangkan. Setidaknya, sampai Metallica datang kembali
ke Indonesia, malam itu crowd
bisa sedikit terpuaskan oleh
Metallica rasa lokal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Total Tayangan Laman
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011)
genre:Death
orgin:Sweden
BENIGHTED - Asylum Cave (2011)
genre:Death/Grind
orgin:France
IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005]
Genre(s) : Brutal Death metal
Origin : Indonesia (Bandung)
Band: Outlander
Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo)
Genre(s) : Slamming Brutal Death
DEAD SQUAD - Horor Vision (2009)
Indonesia (Jakarta)
Genre(s) : Tech. Brutal Death
Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation
Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick
Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness
Morbid Angel - 1993 - Covenant
Morbid Angel - (1995) Domination
Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live)
Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation
Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel)
Morbid Angel - (2003) Heretic
Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part
Tidak ada komentar:
Posting Komentar