www.myspace.com/sonictorment
Sulit untuk didefinisikan.
Bayangkan elemen rock,
alternatif, punk, hardcore, noise,metal, dan grind yang di-blend jadi satu. Semacam ramuan krossover yang mencampur semua genre cadas era 90-an. Dengan lirik sunda yang kasar
serta bernuansa preman lokal.Sound khas tipikal 'Palapa' yang raw bersama liukan beat musik yang agresif.
Konon kabarnya Sonic Torment
itu berdiri tahun 1995, tepatnya
pada malam Jum'at Kliwon di
kawasan Kaum Kidul,
Ujungberung Bandung. Dinan
[vokalis] yang menggagas band ini gara-gara pusing dengan
masalah dunia, frustasi akibat
perempuan, dan sakit hati pada
sekitarnya. Nama 'Sonic Torment'
bisa jadi diambil dari Flesh Ripping
Sonic Torment, yaitu demo pertama milik Carcass di tahun
1987. Ini sangat mungkin sekali,
mengingat Dinan sendiri adalah
fans berat dari grup gore-grind
asal Inggris tersebut. Sejak awal,
Dinan bersama dengan Kimung [bass], Sule [gitar], dan Abah
[drum] mulai bikin lagu berlirik
sunda serta ramuan musik
crossover yang khas ala mereka.
Di tahun 1996, Sonic Torment
merilis debut klasik bertitel Haatzaii Artikelen [Palapa
records] dengan engineer Kang Memet.
Sejak itu mereka rajin
'ditanggap' di berbagai pentas di
kota Bandung. Tapi jadwal show
yang padat itu agaknya di luar
perkiraan mereka. Karena
awalnya Sonic Torment itu sekedar proyek fun - mengingat
personil lainnya sudah punya
band tetap. Alhasil, kisah band ini
semakin aneh namun menarik.
Sule sempat dipecat gara-gara
sibuk pacaran. Penggantinya Ayi justru sama saja, juga doyan
kencan. 'Virus-virus cinta' itu
akhirnya menular kepada seluruh
personil dan bikin band ini makin
mengambang tidak jelas. "Jadi
weh ST band bobogohan. Rasa bendu, ambek jeung pongah nu jadi simbol ST diganti ku cinta.
Puguh weh teu nyarambung!"
Pada tahun 1997, Dinan hijrah
menjadi penyiar radio di Bali dan Sonic Torment tidak pernah ada kabarnya lagi. Yah, sebut saja bubar!...
Sepuluh tahun kemudian, baru
diketahui kalau master rekaman
Haatzaii Artikelen itu masih ada
dan disimpan rapi oleh Dinan.
Produser metal kawakan Yayat
Achdiyat [yang tak lain adalah keponakan dari Kang Memet]
langsung menyemangati Sonic
Torment untuk segera reuni dan
merilis ulang album yang
legendaris itu. Kimung, Abah, Ayi
dan Dinan merespon positif, "Hayu atuh sok lah, 100% lahir
batin siap ngacak-ngacak deuih,
ku aing di jabanan lah, anjing
teh!" Berita ini langsung merebak
di kalangan mereka. Jika ini
benar, maka reuni Sonic Torment setelah sepuluh tahun adalah
berita paling keren dari scene
musik underground kota
Bandung. Dan tampaknya mereka
memang cukup bersemangat jika
melihat dari aktivitasnya di MySpace dan merchandise. Sepertinya Sonic Torment siap kembali
membawa panji, "Sendal jepit
calana rombeng, hirup ka jepit teu kudu goreng!"
Sebelum membentuk Sonic
Torment, Dinan dikenal sebagai
editor Revograms, fanzine
underground pertama di
Indonesia. Kimung [eks Burgerkill/
NicFit] adalah penulis buku Myself ; Scumbag. Sule pernah
memperkuat legiun black metal
Sacrilegious. Abah sempat
'mengetuk gendang' di mana-
mana, dan sekarang hinggap di Burgerkill sebagai drummer.
makasih, kami tetap hidup walau hidup pernah membuat kami mati
BalasHapus