Kamis, 10 Februari 2011

ROTOR .... EPISODE MENARIK SEBUAHLEGENDA METAL INDONESIA




Aku
masih ingat pada tahun 1993
- 94, tahun yang begitu hebat
dalam masa pencarian jati diri
yang begitu kuat . nah di tahun itu juga aku mulai mencoba
mendapatkan info apakah atau
dalam pertanyaanku adalah ada
nggak band metal Indonesia yang
benar-benar metal ?? tidak
mesti selalu ada jawaban untuk ini,Lewat berbagai media seperti
majalah dan koran (tentunya
internet belum ada pada masa
ini) seperti majalah HAI yang
banyak berisi info tentang
metal ,memang pada masa itu belum terjawab secara tuntas
karena band yang bermunculan
notabene adalah metal yang
tidak powerfull seperti Rudal,
Valhalla atau yang terakhir
adalah Aceh rock band. Memang sih ada power metal tapi dulu
aku paling nggak puas jika ada
band yang membawakan
instrumen keyboard di dalamnya.
Dari kesemuanya itu belum bisa
dikatakan mereka itu 100% metal extreme tapi masih berbau
rock and heavy metal. Sebuah
penantian yang panjang akhirnya
album yang saya review ini
keluar “ behind 8th ball” , sebuah album yang sarat dengan
kontroversi dan melawan arus.
Bangga ??.... tentu sangat
bangga sekali. Di masa yang
begitu jarang band metal di
indonesia yang bisa rekaman secara mayor label, ternyata
rotor bisa menjawab pertanyaan
itu. Memang bukan kebetulan jika
mereka bisa mengeluarkan
sebuah album masterpice
sepanjang masa tapi karena pada tahun 92 an adalah masa
kebangkitan metal dunia dan
Indonesia di mulai dari Komunitas
kecil di berbagai daerah
terutama Bandung dan Jakarta ,
Surabaya dan Medan dan tak terkecuali Jepara belum
berkembang seperti sekarang.
Rotor tidak bisa dipisahkan dari
satu tokoh penting beliau adalah
Irvan sembiring (IRS), sebuah
nama yang fenomenal dan sangat dihormati dikalangan
metal di Indonesia. Dikemudian
hari beliau juga membuat proyek
besar yang melambungkan nama
metal Indonesia ke Permukaan
yang tak lain adalah “Metalik Klinik”. Personil pendukung yang setia adalah Bakar dan Judapran
(RIP). Emang sebelumnya mereka
sudah sering gonta ganti
personil. Bahkan setelah mereka
menjadi band pembuka Metallica
pada saat tampil di Jakarta pada saat itu vokal utama di isi oleh
Djody Gondokusumo (Vox pada
lagu Spontaneous live) yang
kemudian hari sebelum meninggal
membuat band ghotic “getah” dengan tyo nugros. Meski album “ Behind 8th ball “ musiknya sangat sederhana
namun untuk ukuran dulu adalah
sebuah masa yang sangat jarang
mendengarkan musik metal yang
keras ala sepultura dan sedikit
campuran metallica. Ada yang bilang aliran musik mereka
Thrash Metal namun ada juga
yang mengatakan
deaththrash.....setiap orang bisa
berbeda persepsi tentang
mereka. Khusus untuk lagu Gatholoco
yang berlirik bahasa jawa
memang menjadi lagu favorit
saya dulu, setiap sore saya stel
keras pake tape rakitan dikamar
dengan 2 salon speaker yang lumayan keras suaranya
He..he..he.. untung aja tetangga
serta orang tua di rumah udah
pada mahfum dengan
hobbyku.pas saat pita kaset
masuk ke lagu tersebut sedikit konyol dan kekanak-kanakan
volume tape rombeng langsung
ditambahi biar tambah kenceng,
tapi maklum namanya juga
bangga karena band ini kok
menyanyikan lagu jawa he...he...he.... dan lagu pluit phobia
yang masih sangat jelas
sejarahnya adalah pada tahun
1992 kepolisian yang masih
bergabung dengan ABRI
mengeluarkan undang – undang lalu lintas yang masih aneh dan
cenderung represif kepada
rakyat kecil ...dan Rotor dengan
sangat cerdas menangkap
fenomena sosial seperti ini
menjadi kritik dan umpatan lewat lagu (ini baru Metal bro !!!)
Sayang koleksi pita kasetku
untuk album ini udah lenyap tak
berbekas di ambil orang.Yang
tersisa adalah album eleven keys
doang.emang setelah mengeluarkan album yang
berbau industrial , rotor
mentransformasikan dirinya
lewat perenungan yang
mendalam lewat beberapa lagu
religi (Mungkin ini adalah pendewasaan spiritual dari IRS).
Tanpa mengurangi jasa mereka ,
Rotor tetap sebuah bukti bahwa
metal Indonesia pernah berjaya
dan tiada pamrih untuk berjuang
demi sebuah pandangan hidup yang Ideal.
Sangat beda jauh dengan masa
sekarang, dimana globalisasi dan
kemudahan menjadi sarana
penghancuran nilai penting dari
idealisme extreme metal.sebuah band metal atau yang ngaku
metal tak perlu bersusah payah
untuk mencetak uang tanpa
berusaha untuk menyampaikan
pesan dan kritik sosial secara
arif dan benar.....semua hanya demi ketenaran dan uang. FUCK
EMO (musik sampah) !!!!! tapi aku
nggak usah bersusah
payah untuk mengumpat dengan
keadaan sekarang, satu hal yang
kusyukuri adalah aku tetap begini dari dulu dan sekarang
tanpa mengganggu orang lain dan
menghujat secara verbal
kepihak lain....meski
kenyataannya justru musik yang
aku cintai ini menjadi bahan olok- olokan anak jaman saiki (sabar...
sabar, tetap yakin dengan hal
yang kuyakini) yang penting kalo
aku nggak suka ya nggak suka
dengan musik selain extreme
metal. Kalo situ nggak suka musik metal ya udah diam aja jangan
komplain itu baru namanya
dewasa crot !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters