Tampilkan postingan dengan label Noxa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Noxa. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Juni 2011

Metal Syndicate Fest; Pestanya Para Sindikat Metal yang Liar

METAL SYNDICATE FEST Hari / Tanggal : Minggu, 29 mei
2011
Lokasi : Bulungan outdoor,
Jakarta Selatan
Band : DEATH VOMIT, NAFRAT
(S’ pore), SERINGAI, NOXA, PROSATANICA, dll
Liputan / Foto : Rangga / Gede




Boom incorporation
mempersembahkan gelaran fest
pada hari minggu di bulungan
outdoor jakarta (29/05/11),
event yang menampilkan banyak
band seperti DEATH VOMIT, SERINGAI, NOXA, PROSATANICA,
PANIC DISORDER, NAFRAT
( singapore ), DIGGING UP
( bandung ), FINAL ATTACK,
ORESTES, VISCRAL, DEVASTATED,
AERODEATH, SICKNESS BOMBER, KRISISTASIS, BUTO IJO, UNDERWEAR,
WRATH, KILL AND QUARENTINE,
INCENDIE, dan MEMORIES OF
DECEMBER cukup untuk
membantai telinga metalhead
pada hari itu. Dengan genre yang berbeda dan juga style yang
berani beda membuat acara ini
tidak garing, walaupun sound
yang memang terkadang kurang
memuaskan juga tidak terlalu
berpengaruh.

Beberapa band yang tampil juga
terlihat enjoy dengan gaya
mereka masing-masing, terlebih
beberapa band tampil dengan
performance maksimal dan juga
mampu menarik animo metalhead untuk maju ke depan
merapatkan barisan seperti band
hardcore asal jakarta, FINAL
ATTACK yang sangat
bersemangat, moshing dan juga
circle pit pun terlihat meneruak di depan panggung. it’ s hardcore dude!

Band yang baru saja merilis
album seperti ORESTES dan juga
PANIC DISORDER juga cukup
membuat panas suasana dengan
kemampuan tidak tanggung-
tanggung untuk membabat semua lagu dengan permainan
yang rapih. NOXA yang tampil
dengan lagu-lagu mereka yang
jeda waktunya cukup pendek,
terlihat ganas memang dengan
aksi konyolnya sang vokalis untuk turun dari panggung dan
ber stage diving dengan
kerumunan metalhead sembari
terus bernyanyi. damn! it’ s cool man!

Acara yang juga diikuti oleh band
death metal asal singapore
NAFRAT ini cukup ramai diminati
walaupun di area belakang tidak
sepenuh yang di depan (bisa
dibilang sepi tapi ga juga) malah semakin malam semakin gila
dengan naiknya band SERINGAI,
kontras dengan lirik lagu disertai
distorsi gitar dan vokal berat
band ini tampil cukup maksimal.

Band asal Daerah Istimewa
Yogyakarta, DEATH VOMIT yang
menjadi band tamu kehormatan
dan yang paling di tunggu-
tunggu akhirnya naik panggung
dengan disertai intro yang dapat merinding, lagu SLAYER pun
mereka bawakan dengan style
deep guttural, ganassss dah!!!
Roy Agus dan kawan-kawan
mampu membuat panas susana
dengan sisa tenaga terakhir para metalhead yang sedang liar
di depan tidak pernah sepi dan
berhenti bermoshing ria.

Latar lampu berwarna merah
darah membuat band lawas ini
tampil harus mengakhiri
penampilan mereka setelah
Anthem Of Hate menjadi lagu
terakhir pada malam itu. Total lagu yang mereka bawakan
seharusnya 8 lagu tapi walaupun
tidak terpenuhi dengan apa yang
sudah di rencanakan tapi tetap
memuaskan!


sumber : DapurLetter

Minggu, 05 Juni 2011

Bla Bla Bla Festival, Kumpulnya Para Metalheads



JAKARTA - Bagaimana jadinya bila para penggila metal alias
para metalheads berkumpul
jadi satu. Rusuh? No way! Seru
pastinya. Seperti yang terjadi
di 'festival Bla Bla Bla' yang
dihelat untuk menandai berkibarnya promotor spesialis
metal berprestasi dalam 10
tahun ini, Lian Mipro.

Acara yang diadakan selama
dua hari, 20-21 Februari 2010 thn kmarin
di Parkir Selatan Gelora Bung
Karno, Senayan, Jakarta mulai
pukul 10.00 WIB. ini khusus
menghadirkan musisi-musisi beraliran metal. Tak hanya
Indonesia tentunya, bahkan
hadir juga dari Australia, yakni
Black Majesty.

Selain itu, tampaknya acara ini
juga menjadi ajang reunian
bagi para penikmat musik
beraliran keras tersebut.
Band-band metal ternama
bergenre ini pun dibesut untuk mengisi acara tersebut.

Sebut saja Seringai, Roxx,
Tengkorak, Betrayer, Jasad,
Noxa, Deadsquad, Jikunsprain
(Jikun /RIF), Panic Disorder,
Killed by Butterfly, hingga
After Coma menjadi sebagian band yang didaulat untuk
mengisi acara.

Tak lengkap rasanya bila
hanya menikmati musik belaka.
Penonton pun ternyata juga
dimanjakan dengan clothing-
clothing indie yang bertebaran.
Di mana mereka bisa membeli baju-baju khas "distro" yang
biasanya mengeluarkan edisi
terbatas.

Festival yang dibanderol
sebesar Rp30 ribu ini
tampaknya memang dihadirkan
untuk memuaskan pengunjung
yang sudah penat dengan
rutinitas harian mereka dalam bekerja selama seminggu
terakhir. So, you better join it
guys!

Sebagai informasi, Lian Mipro
adalah promotor musik yang
biasanya menghadirkan musisi-
musisi metal dari luar negeri
seperti Suffocation, Napalm
Death, serta The Black Dahlia Murder.



sumber : Okezone

Selasa, 26 April 2011

Noxa Sukses Tampil Di Festival Grindcore Terbesar di Dunia


Kematian tragis drummer Robin
Hutagaol karena kecelakaan lalu
lintas di awal tahun lalu ternyata
tidak membuat band grindcore
Noxa berlarut-larut dalam
kesedihan atau bahkan bubar jalan. Setelah sebelumnya
merekrut seorang drummer
muda berbakat, pada
pertengahan Juli silam mereka
rela meninggalkan anak-istri dan
pekerjaan selama satu minggu untuk terbang selama 22 jam ke
Republik Ceko guna memenuhi
undangan tampil di Obscene
Extreme Festival 2010.
Ajang ini merupakan festival
musik grindcore dan death metal yang digelar tiga hari tiga malam
pada saat musim panas setiap
tahunnya sejak 1999 di Trutnov,
Republik Ceko. Untuk festival
Obscene Extreme tahun ini total
ada 66 band dari seluruh dunia yang tampil dan para headliner-
nya antara lain D.R.I., Misery
Index, Cripple Bastards, Doom,
Avulsed. Noxa sendiri tampil di
hari pertama, Kamis (15/7) lalu.
Total selama sekitar 40 menit, Tonny (vokal), Nyoman (bass),
Ade (gitar) dan Alvin (drums)
memainkan set grindcore mereka
yang ultra-cepat namun pendek
dari album Grind Virus dan self-
titled di hadapan ribuan metalhead Obscene Extreme
yang datang dari berbagai
negara di dunia. Bendera Merah
Putih sengaja dipajang di head
cabinet bass milik Nyoman
sementara di depan drum set Alvin ikut dipajang pula topeng
Barong khas Bali. Sambutan yang
meriah dari para penonton yang
ikut slam dance dan moshing
(bahkan naik ke atas panggung)
juga mengiringi penampilan Noxa.

”Terus terang kami bangga, karena walau datang dari
negara antahberantah ternyata
mereka bisa sangat menghargai
penampilan kami,” jelas gitaris Ade Himernio ketika diwawancara
di Rolling Stone Cafe beberapa
waktu lalu. � ”Kami bangga bisa tampil di festival Obscene Extreme ini,
karena menurut metalhead di
dunia dan teman-teman kami
dari band Bloody Phoenix asal
Amerika Serikat, ini adalah
festival grindcore terbesar di dunia, hampir semua band
grindcore besar sudah pernah
tampil di sana,” jelas vokalis Tonny.
Yang lebih membanggakan lagi,
festival Obscene Extreme tahun
ini khusus didedikasikan bagi
almarhum Robin Hutagaol oleh
Obscene Productions selaku promotornya. Foto besar Robin
terpajang di dua big screen yang
ada di panggung Obscene
Extreme Festival selama Noxa
tampil di sana.
Bahkan di CD kompilasi Obscene Extreme 2010 juga terpampang
foto Robin lengkap dengan kata
pengantar yang berbunyi: ”This year festival CD is dedicated to
Robin who always wished to play
with his band, Noxa at Obscene
Extreme Festival. Noxa is gonna� play this year and we all miss
Robin very much. You’ ll never be forgotten, bro!!! Peace!”� � “Sebelum berangkat kami kaget juga sempat diminta foto
almarhum Robin oleh Curby,
promotor festivalnya. Dia bilang
mau mendedikasikan festival
tahun ini bagi Robin. Ternyata
mereka sangat besar respeknya dengan almarhum,” jelas Ade Himernio, gitaris Noxa.
”Menurut Curby, almarhum Robin orang yang sangat baik dan
pergaulannya luas, ia bahkan
pernah dibawakan topeng
Barong. Setiap datang ke Ceko
Robin selalu memberi oleh-oleh,
bahkan sebelum berangkat ke sana ia pasti menelepon dan
bertanya mau dibawakan apa
dari Indonesia,” imbuh Ade lagi mengutip kata-kata Curby.
Selain membawa misi menaklukan
panggung musik internasional,
ternyata Noxa datang jauh-jauh
ke Republik Ceko dengan misi
yang mulia. Mereka ingin memperkenalkan scene musik
ekstrem di Indonesia dan
tentunya menjadi duta besar
metal yang ikut mempromosikan
nama baik bangsa dan negara.
”Indonesia bukan negara yang buruk seperti yang sering
mereka lihat di CNN dan itu gue
omongin langsung ke mereka
ketika manggung. Imejnya kan
negara kita dianggap negara
teroris, padahal kenyataannya bangsa kita udah terbiasa hidup
berdampingan berbeda agama
dan suku sudah sejak sangat
lama,” jelas Tonny bersemangat. Kebetulan di dalam Noxa sendiri
para personelnya terdiri dari
beragam suku dan beragam
agama, mulai dari Kristen,
Katolik, Islam dan Hindu.
Uniknya, tak lama setelah Noxa usai manggung mereka semua
lantas berdagang merchandise di
Grind Market yang letaknya tak
jauh dari panggung utama. Walau
bukan tergolong band headliner
namun oleh pihak promotor Noxa diberikan merchandise booth
yang letaknya sangat strategis
dan bahkan bertetangga dengan
band-band besar seperti D.R.I.,
Misery Index serta Doom.
Seusai tampil selama tiga hari berturut-turut lamanya mereka
menghabiskan waktu di sana
untuk memperluas jaringan bisnis
dan menyaksikan penampilan
berbagai band grindcore dan
death metal dari seluruh dunia. Noxa bahkan juga sempat
menerima tawaran untuk
membuat album split di
antaranya dengan band
grindcore Swedia, The Arson
Project Beberapa hari sebelum tampil di
festival Obscene Extreme ini Noxa
juga sempat tampil di beberapa
klub malam yang ada di dua kota
berbeda di Republik Ceko.
Seharusnya mereka juga dijadwalkan untuk tur di Perancis
dan Jerman namun karena hanya
mengambil cuti pekerjaan selama
satu minggu akhirnya tur di
kedua negara itu ditunda.
Perjuangan Noxa untuk tampil di Republik Ceko ternyata tidak
mudah dan tentunya tidak
murah. Ini karena pihak promotor
tidak menanggung biaya
penerbangan dan hanya
menyediakan mereka akomodasi, konsumsi serta honor manggung
selama mereka tur di sana. Tak
mau menyerah dengan tekanan
klasik seperti finansial, para
personel Noxa pun memutar otak
untuk mewujudkan impian mereka.
Sebagai band underground yang
memiliki kredibilitas jalanan cukup
baik di komunitas metal, Noxa
lantas bekerjasama dengan
concert organizer Solucites menggelar konser penggalangan
dana bertajuk All of the Same
Blood di Bulungan Open Air pada
27 Juni silam. Ikut tampil
mendukung di acara itu antara
lain Siksakubur, Gigantor, Paper Gangster dan sebagainya.
Konser dengan tiket seharga Rp
20.000 ini berjalan sukses dan
dihadiri lebih dari 1500 orang
penonton. Setelah dipotong biaya
produksi, keuntungan yang di dapat akhirnya diserahkan
kepada Noxa yang
diperuntukkan untuk membeli
tiket pesawat yang
menerbangkan lima orang dalam
rombongan Noxa ke Ceko. � ”Kami bisa berangkat ke Ceko sebenarnya atas bantuan scene
metal. Dukungan teman-teman
semua, band yang main di acara
itu dan para penonton yang
membeli tiket di All of the Same
Blood. Bantuan mereka cukup besar, 40% dari budget
keberangkatan tertutup dari
sana. Kami sangat berterimakasih
untuk itu,” jelas Ade lagi. � Dari semua personel Noxa,
ternyata hanya drummer Alvin
yang merasa memiliki beban
paling berat selama Noxa tampil
di Republik Ceko. Selain sebagai
personel paling muda, ini merupakan penampilan pertama
drummer berusia 22 tahun ini di
pentas metal internasional.
”Gue sebenarnya nggak menggantikan Robin. Gue cuma
mengisi posisi drum yang
ditinggalkan, karena bagi gue
Robin sebenarnya nggak
tergantikan. Sewaktu dia
meninggal gue kaget dan sedih juga. Akhirnya semakin kaget lagi
ketika diajak gabung dengan
Noxa. Sebelumnya gue nggak
pernah into grindcore, lebih ke
hardcore. Senang juga ternyata
bisa membawa nama Indonesia ketika manggung di luar negeri,” jelas Alvin.
Perjuangan Noxa dipastikan tak
hanya berhenti sampai di
Republik Ceko, agenda besar
akan mereka hadapi tahun
depan. Setelah merilis album baru Noxa rencananya akan kembali
melanglang buana.
�� �
”Ada yang mengajak kami untuk bikin tur bareng di Jerman,
Perancis dan Belanda, mudah-
mudahan tahun depan bisa jadi
kenyataan,” ujar Ade menutup sesi wawancara.

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters