Senin, 25 Juli 2011

Berkreasi Dengan Tidak Melupakan Ketentuan Yang Ada



Semakin banyak band – band
bermunculan di permukaan
dunia musik underground dari
jenis musik hardcore, punk,
grunge, rock, progressive,
sampai metal dan tidak lelahnya komunitas ini terus
berkembang seiring dengan
bergantinya tahun maka
semakin pesat pergerakan
komunitas ini dengan gerilya
demi mempertahankan jalur kebebasan para musisi dalam
berkreasi. Dengan modal dengkul dari
seringnya berlatih, rekaman
dari modal kolektif, produksi
album sendiri, dan pada
akhirnya album tersebut di
edarkan secara jalur masing- masing, beruntung jika
mempunyai modal berlimpah
mungkin bisa di titip edarkan
dengan beberapa perusahaan
rekaman yang mempunyai
jaringan cukup luas dimata kita bersamaan dengan
banyak produk (CD/Kaset)
terpampang di toko – toko
kaset dalam skala nasional. Terkadang jika album sudah
berhasil kita genggam
terkadang unsur publikasi-lah
yang merupakan ujung
tombak dari sebuah band
dalam memperlihatkan hasil karya kreasi kepada
masyarakat luas, baik itu
melalui media atau manggung
dimana – mana. Nah, sekarang
memang banyak band – band
yang sedang menjalani tahap publikasi dan terkadang
sampai mereka ada sebagian
tidak tahu sampai batas mana
publikasi-kah itu? Atau
sampai batas mana kita harus
manggung dengan catatan dalam hal promo album dan
atau hanya sekedar ingin
memperlihatkan eksistensi
didalam scene / komunitas. Memang sulit kita
mengatakan jika sudah
bersusah payah untuk
mencapainya pada titik
tersebut, perjuangannya
tidaklah gampang. Seiring banyaknya band bermunculan
maka banyak juga event
organizer kecil bermunculan
dengan tujuan bisa
mendukung band – band
tersebut dalam bereksplorasi diatas panggung. Tapi
disayangkan juga banyak hal
yang kita tidak bisa pungkiri
terkadang kita hanya bisa
menutup mata dengan cara –
cara mungkin bisa dikatakan mereka tidak bisa menghargai
para musisi yang telah lelah
membuat karya sampai –
sampai ada beberapa band
yang mengeluh kepada saya;
Kita memang ingin sekali manggung tapi kenapa hal
kecil seperti ini tidak bisa
terealisasikan?
Lu ada rokok ga ziz? Haus gw
nih? Nanti pulang kita gimana
ziz? Sepertinya ini memang hal
kecil dan sepele terkadang
kita lupa dan tidak mau
memikirkan seolah – olah
yang penting kita senang bisa
main ini koq. Tapi bukan seperti itu dong, ya ngga? Dan
ini memang saya pribadi
mengalami secara langsung
dalam menghandle sebuah
band dan itu perjuangannya
tidak segampang membalikkan telapak tangan.
Memang kita tidak ingin
dihargai secara prosedur yang
ada dengan ketentuan (harga)
secara resmi tapi paling tidak
kita bisa membawa hasil dengan sebuah penghargaan
kecil aja koq. Dan perjuangan
beberapa musisi sangatlah
berat banget dikala waktu
dulu (era 80an – 90an) dengan
mempunyai modal demo kaset lalu memberikan
kepada produser perusahaan
rekaman dan pada akhirnya
ditolak mentah – mentah. Berkaca dengan segudang
pengalaman dari musisi lama
yang mereka berikan
seharusnya ini merupakan
pelajaran penting bagi kita
semua, Betapa sulitnya dulu dan betapa mudahnya jaman
sekarang. Protes akan hal ini juga pernah
saya perbincangkan dengan
beberapa teman musisi, dan
saya hanya bisa prihatin
dengan kondisi yang telah ada
pada saat ini. Apakah mata kita sudah
tertutup akan hal ini? Kapan
waktunya untuk bisa terbuka
lebar dengan situasi ini? Dan
sadarkah akan hal itu? Semua band punya ketentuan
tersendiri yang tidak bisa
digoyang lagi oleh pihak
penyelenggara acara dan
walaupun memang terkadang
kita tidak pungkiri hal ini pasti akan berubah. Masa promo / publikasi
cukupkah dengan 6 (enam)
bulan? Saya rasa itu sudah
cukup bahkan ada beberapa
band yang bisa bermain
menggembar gemborkan promo selama 3 (tiga) bulan
saja dan selebihnya kembali
normal lagi dan harus
diberlakukan sesuai kondisi
yang ada. Sedikit pelajaran bagi band
yang akan memulai berkarir
tolong agar segera
memperhatikan hal sepele ini,
karena ketika nanti
dikemudian hari kita dapat mempelajarinya dengan
cermat. Dan untuk pihak – pihak
diluar sana yang segera /
membuat event ini tolong
agar diperhatikan hal kecil ini
agar kita sama – sama
nyaman dengan manajemen terbuka, agar tidak berat
sebelah dan tidak melenceng. Musisi, dan yang lainnya
mempunyai modal yang tidak
kecil tapi paling tidak ada
ketentuan walaupun itu kecil
– sekecilnya dan mempunyai
nilai standarisasi oleh pihak masing – masing sesuai
kesepakatan bersama. Apa
tujuannya dan seperti apa
konsepnya.

sumber : dapurletter.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters