Minggu, 20 Maret 2011

S i a p a b i l a n g M e t a l i t u i d e n t i k d e n g a n k e k e r a s a n . J u s t r u s e b a l i k n y a M e t a l i t u d e k a t d e n g a n k e l e m b u t a n d a n k a s i h s a y a n g ! I n i s a l a h s a t u b u k t i n y a


WAKTU baru menunjukkan pukul
7.30 WIB, Senin (7/3) lalu. Namun,
suasana di Jln. Karanganyar No.
37 Kota Bandung sudah ramai
oleh suara teriakan anak kecil
yang, sesekali, ditingkahi suara beberapa perempuandewasa.
Riuh rendah itu baru terhenti
ketika seorang perempuan
berpakaian setelan jas kuning
dengan kerudung hitam
mengangkat tamborin lalu menggoyangkannya kuat-kuat.
Seketika itu juga, perhatian
puluhan anak kecil berpakaian
ala pelaut putih-biru langsung
tertuju kepada perempuan
bertubuh mungil itu. Perempuan itu bersenandung,
"Deng deng deng...dangukeun bel
tos disada, lebet ka kelas sing
ati-ati, sareng bu guru ..." (deng
deng deng...dengarkan bel sudah
berbunyi, masuk ke kelas dengan hati-hati, bersama ibu guru... -
red.). Bocah-bocah itu berbaris
rapi sambil menirukan ucapan
perempuan tadi. Selesai berbaris dan bernyanyi,
anak-anak secara tertib masuk
ke dalam kelas. Namun, Avei (4),
memilih berdiri di samping sang
guru, menunggu semua
temannya rnasuk kelas. Ketika perempuan itu hendak
menuntunnya masuk kelas Avei
malah menarik tangan sang guru.
Lalu; ia berbisik, "Bu Gulu, kalau
udah besal, Avei mau jadi
penyanyi lok kayak Bu Gulu".


Sang guru yang diidolakan murid-
murid TK Kuncup Harapan itu
adalah Asri Yuniar (29). Sekilas,
dia memang seperti kebanyakan
guru TK lainnya, manis, ramah,
sabar, dan baik hati. Penampilannya pun bersahaja.
Siapa sangka, pada waktu luang
setelah bekerja sebagai guru TK.
Achie - demikian Asri akrab
disapa - juga berperan sebagai
vokalis band hardcore Gugat. la fasih menggunakan teknik vokal
scream setiap kali manggung. ****** GURU TK dan vokalis band
hardcore bagaikan dua dunia
yang bertolak belakang. Namun,
bagi Achie, kedua dunia itu justru
mampu menyeirnbangkan
hidupnya. Sebagai putri bungsu - dari dua bersaudara - pasangan
Yono Hapriono (46) dan mendiang
Hermin. Achie dibesarkan dengan
nilai-nilai tanggungjawab dan
kemandirian yang kuat. Pada usia muda, alumnus
Fakultas Sastra Unpad tahun
2005 itu menyaksikan
perjuangan sang ayah untuk
mendapatkan haknya ketika
diberhentikan dari PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Dia juga melihat
peran sang ibu - pada masa-
masa itu - sangat besar,
terutama dalam menjaga
keyakinan akan masa depan
keluarganya, Oleh karena itu, tidak heran jika Achie tumbuh
menjadi sosok mandiri yang total
berjuang untuk mewujudkan
keyakinannya.


Saat duduk di bangku SMP.
sekitar 1997. ketika kebanyakan
remaja menyukai musik-musik
boyband atau penyanyi solo
bertampang cantik atau tampan,
Achie justru merasa jenuh. Warga Kompleks Neglasarl, Ujungberung,
Kota Bandung itu seperti
merindukan musik yang orisinal
dan bersifat lebih pribadi.
Seorang teman kemudian
mengajaknya ke pertuniukan musik beraliran grunge di
GORSaparua. Kota Bandung. Achie
pun jatuh cinta. Menginjak SMA, Achie yang
pandai bermain bass
memberanikan diri membentuk
band "Capability" yang semua
personelnya perempuan. Karena
ngefans berat dengan Kurt Cobain, vokalis band grunge
Nirvana. "Capability" hampir selalu
menyanyikan lagu-Iagu milik band
"Hole" yang vokalisnya
merupakan pacar mendiang Kurt
Cobain, Courtney Love. Namun. band SMA itu tidak bertahan
lama karena tidak lama kemudian
Achie bergabung dengan band
"Dining Out." Band itu
mendapatkan banyak respons
positif dari kalangan muda Kota Bandung. Tak lama setelah
membentuk band. Achie dkk pun
mendapat banyak undangan
untuk tampil pada berbagai
pentas seni SMA.

"Saya kan enggak boleh pulang
di atas jam enam sore. Jadl,
kalau rnanggung, selalu minta
sebelum magrib, Padahal, kan
band bintang tamu itu biasanya
main paling malam. Sampai-sampai band saya itu disebut band 'anak
mami' ." tuturnya, seraya
tertawa.

Kiprah Achie di dunia musik
beraliran keras (yang lazim
disebut banyak orang sebagai
musik bawah tanah) berlanjut
hingga masa kuliah. Merasa tidak
puas dengan band "Dining Out". pada tahun 2003. Achie kemudian
membentuk band baru bernama
"Gugat" yang beraliran hardcore.
Di band inilah Achie didaulat
sebagai vokalis, dengan satu
teknik vokal, scream. ****** AGAK sulit membayangkan
bagaimana mungkin rnulut
semungil itu bisa mengeluarkan
suara-suara keras nan
"menyeramkan" ala para vokalis
hardcore pada umumnya. Akan tetapi, "PR" sudah menyaksikan
sendiri bahwa Achie memang bisa.
Ketika berbincang secara
personal, Achie terbilang tidak
banyak omong dan cenderung
malu-malu. Namun, begitu masuk ke studio
dan menggenggam mikrofon,
Achie seperti berubah menjadi
orang lain. Teriakan yang keras
dan memekakkan telinga seperti
keluar begitu saja dari mulutnya, rnenglmbangi pukulan drum dan
petikan gitar bertempo sangat
cepat. Setelah merasa nyaman bersama
"Gugat", Achie kemudian
memutuskan untuk mengenakan
jilbab. Istri Hari Gartika (32) itu
rnengaku sempat ada
kekhawatiran akan munculnya penolakan dari komunitas musik
bawah tanah terhadap
keputusannya itu. Namun,
kekhawatirannya itu tidak
terbukti. Rupanya, komunitas
musik bawah tanah memang menepati filosofi mereka untuk
menghargai keanekaragaman. Meskipun demikian, setelah
berjilbab dan kini menjadi
seorang ibu, Achie mengakui
bahwa banyak perubahan dalam
penampilannya, terutama saat
manggung. Dulu, Achie akan tampil total rnenggunakan
berbagal aksesori untuk
mendukung konsep band dan
lagu-lagu yang dibawakannya. la
memakai spike di kedua lengan
(sebagai simbol perjuangan) dan rantai di celana (sebagai simbol
kebebasan). Selain itu, ia pun
akan membubuhkan tindikan di
telinga, hidung, dan lidah.
Sekarang, kostum manggung
Achie lebih sederhana, hanya paduan celana jins dan sweater
atau kaus oblong. "Yang penting
kan kualitas lagu sama
musiknya," ucapnya. Saat ini, terdapat sekitar tiga
ribu fans berat Gugat yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Band yang diawaki Achie bersama
empat personel lainnya, yakni
Iman (drum), Okid (vokal), Oce (gitar), dan Bayu (bas), itu
tengah mempersiapkan album
pertamanya yang akan dirilis
tahun ini. Achie dan Okid
berperan sebagai penulis lirik
lagu yang terinspirasi dari pengalarnan pribadi mereka,

Dengan perasaan itu, rasanya
mustahil bagi Achie untuk
meninggalkan dunia musik bawah
tanah. Sikapnya yang konsisten
dengan menjaga profesionalitas -
antara pekerjaan sebagai guru TK dan sebagai vokalis band
hardcore - berhasil menuai
hormat dari orang-orang di
sekelilingnya. Sejumlah orang tua
murid di TK tempatnya mengajar
malah sampai rnenggelar nonton bareng aksi panggung "Gugat"
pada beberapa kesempatan.
Beberapa murid Achie bahkan
sangat mengaguminya sehingga
mereka bercita-clta menjadi
penyanyi rock saat dewasa kelak. "Pelajaran terbesar yang saya
dapat dari musik ini adalah
filosofi do it yourself atau
kemandirian dan selalu berkarya.
Satah besarj ka orang selalu
mengidentikkan kami dengansesuatu yang negatif.
Saya buktinya. Saya seorang
guru, seorang ibu, dan seorang
pencinta musik hardcore,"
tuturnya. ****** [Sumber kliping: Pikiran Rakyat edisi 14 Maret 2011 halaman 24]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters