Sabtu, 23 April 2011

Trivium Tennis Indoor Stadium, 11 Februari 2010



Konser pembuka tur panjang
yang penuh masalah teknis

Saat Trivium, band metal asal
Florida tampil di Jakarta,
kerancuan sempat hinggap di
kepala. Berbagai media
khususnya media metal sempat
menjuluki Matthew Heafy, sang frontman sebagai prodigal son of
metal dan yang paling ambisius
adalah band ini kerap
diprediksikan sebagai the next
Metallica. Pertanyaannya, apakah
karier Trivium yang mirip perjalanan Metallica, atau
penampilan visual Matt Heafy
yang semakin mirip Metallica?

Dengan rambut yang gondrong
dan dikriwil, sembari menenteng
gitar Gibson Explorer warna putih, Heafy tampak seperti
versi ganteng (dan muda) dari
Kirk Hammet yang memainkan
gitar James Hetfield.

Namun ternyata bisa diambil
kesimpul-an bahwa hanya
penampilan yang mirip Metallica,
karena dalam penampilan malam
itu terjadi sedikit momen ’ Spinal Tap’ , ketika band ini membuka konser dengan lagu-lagu se-perti
”Kirisute Gomen”, atau ”Becoming the Dragon” yang diwarnai sedikit problem teknis.


”Problem teknis selalu mewarnai performa setiap kali kami
menjalani show pertama dalam
rangkaian tur,” tutur Heafy kepada sekitar 3000 penonton
yang memadati Tennis Indoor.
Namun walau mengalami-
masalah, vokalis/gitaris Matt
Heafy, gitaris Corey Beaulieu,
dan pemain bas Paolo Gregoletto tetap tenang dan sopan.

Yang terlihat kurang tenang
adalah Nick Augusto, pemain
drum teranyar Trivium yang
baru masuk ke dalam band
selama dua minggu, setelah
pemain drum asli mereka, Travis Smith, tiba-tiba resmi
mengundurkan diri 4 Februari
lalu. Jadi wajar saja bila Nick,
yang sebelumnya menjabat
sebagai teknisi drum Trivium dan
tiba-tiba ’ naik pangkat’ ini, sedikit gugup terlebih mengingat
pemain drum yang ia gantikan
adalah sese-orang dengan skill
andal yang sarat pujian dari
media kredibel macam Modern
Drummer.

Namun kegugupan sama sekali
tak menghentikan
kemampuannya memukau para
penonton. Travis Smith hanyalah
sejarah, masa depan milik Nick
Augusto. Lagu-lagu seperti “Like Light to the Flies”, “Pillars of Serpents”, maupun “Ascendancy” memamerkan kemampuan Trivium sebagai
musisi metal yang mumpuni.
Pukulan drum super-rapat dan
bergemuruh, duel solo gitar yang
shredding di sana-sini serta pola
bernyanyi growl/bernyanyi mewarnai nyaris tiap lagu yang
dibawakan. Setiap lagu dipacu
secara cepat tanpa banyak
basa-basi bicara kepada
penonton.

Namun basa-basi yang terjadi
cukup layak disimak. Matt Heafy
menceritakan awal karier Trivium
di mana mereka tur keliling
Amerika hanya menggunakan
sebuah van, dan jarang mandi akibat harus selalu bergerak,
dan kini mereka dilayani dengan
maksimal oleh event organizer
Indonesia, sesuatu yang mereka
syukuri. Hal ini diikuti tepukan
tangan dan suara hati yang mengatakan bahwa mereka
memang layak mendapat
kesuksesan yang telah mereka
raih dengan kerja keras. Apalagi
di usia yang sangat muda.
Personel Trivium rata-rata berusia 23-24 tahun, sedangkan
mereka telah berkarier selama
nyaris 10 tahun. Silakan hitung
sendiri betapa ABG-nya mereka
ketika memulai dulu.

Di lagu ke 16, Trivium
menunjukkan bahwa umur
personel yang rata-rata muda
bukan berarti selera muda.
Sebuah cover “Slave New World” milik Sepultura dibesut dengan bertenaga maksimal,
membuat sebagian crowd yang
terlihat cukup berumur
bernyanyi gila, dan sebagian
crowd di bagian depan yang
berusia muda hanya mampu bengong karena kurang
memahami perbedaan era antara
Sepultura dan Trivium.

“We are going to play a couple more songs for you. There will be
no fake encore or whatever,
this is your last chance to sing
with us,” tukas Matt Heafy kepada crowd. Konser pun
akhirnya ditutup dengan “Pull Harder on the Strings of Your
Martyr” dan tanpa kehadiran encore. Dan itu bukan masalah.
Karena dari 23 lagu yang
dibawakan, air muka para
penonton terlihat puas walau
diakui pendengaran menjadi
terganggu akibat suara PA yang disetel terlalu keras oleh sang
sound engineer yang ‘ trigger happy’ terhadap tombol volume.

1 komentar:

  1. thank's infonya bang........!!!

    like your blog....

    nice share...

    salam heavy metal \m/

    BalasHapus

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters