Minggu, 24 April 2011

Vision EyesMempertahankan Jati Diri



“Salah satu di antara band pengusung genre metalcore yang
terbaik dan memiliki kualitas
sebagai band metalcore
terdepan di Indonesia,”
begitu bunyi salah satu kalimat di dalam
siaran pers peluncuran album
terbaru Vision Eyes yang
diterima Rolling Stone.

Sebuah pernyataan yang berani
di tengah kerasnya kancah musik metal tanah air. Kalimat yang
rentan kritik dari siapapun juga
di dalam scene. Akan tetapi
melihat kancah musik metal
ibukota yang kini relatif sepi dari
subgenre tersebut, dibandingkan dengan subgenre metal lain
seperti death metal, misalnya,
rasanya apresiasi patut
diberikan kepada Vision Eyes
atas keberanian menunjukkan
perbedaan.

Selain itu, eksistensi Vision Eyes sejak 1999 sampai
sekarang telah menunjukkan
bahwa mereka bukanlah band
yang sekadar mampir.
“Kalau melihat band-band yang seangkatan kami sekarang, udah
jarang banget yang
membawakan metalcore,” kata Herza Nugraha, vokalis Vision
Eyes. “Kebanyakan death metal, deathcore. Karena mereka
mengikuti perkembangan jaman.

Oke lah, kami memang harus
bergerak dengan jaman. Tapi
kalau kami ikut berubah jadi
deathcore, jadi nggak punya jati diri dong? Sekarang band-band
yang main metalcore sudah pada
mati, kami masih terus di sini.” Hari Minggu (31/10) lalu, Vision
Eyes melangsungkan pesta
peluncuran album teranyar
mereka, The Glorious Evolution, di
bawah bendera Off The Records.
Album tersebut merupakan album penuh kedua setelah Shattered
Heaven yang rilis tahun 2008
silam. Di tahun 2003—empat tahun setelah terbentuknya— Vision Eyes pernah merilis sebuah
EP bertajuk Tears Red Blood.


Namun, di album EP itu, musik
mereka belum terdengar seperti
hari ini.
“Awalnya kami membawakan musik hardcore. Kayak Earth
Crisis, Hatebreed, Morning
Again… Tapi dari awalnya kami memang udah suka metal juga,” kenang Herza.
Seiring waktu dan pergantian
personil yang lumayan sering,
musik Vision Eyes pun mengalami
perkembangan. Perubahan itu
terdengar di album Shattered Heaven, ketika mereka mencoba
bereksperimen dengan
mencampurkan unsur-unsur
death metal, thrash metal, nu
metal dan hardcore. Dan dengan
line-up yang sekarang—Herza (vokal), Rendy Frabowo dan Reza
Budi Satria (gitar), Muhammad
Bagoes Putranto (bass) dan
Darwin Mulyawan Nasution
(drum)—Vision Eyes merasa sudah mantap untuk menetap di genre
metalcore.


“Untuk di album baru ini kita sudah ke arah metalcore. Kayak
Killswitch Engage, All That
Remains,” tambah Herza. “Setelah proses beberapa lama akhirnya kita merasa cocok di
sini.” Pesta peluncuran album The
Glorious Evolution telah
berlangsung di Bulungan Outdoor,
Jakarta Selatan, atas prakarsa
Stereo Loud Entertainment.
Dengan didukung pula oleh penampilan band-band cadas
papan atas ibu kota, seperti:
Siksakubur, Noxa, Trauma dan
Prosatanica. Rencananya tak
lama lagi Vision Eyes akan
melanjutkan tur promosi album terbaru mereka itu ke beberapa
kota di Indonesia serta ke negeri
jiran Singapura.


Sumber :Rollingstone indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters