Jumat, 03 Juni 2011

Pengebirian Oleh Oknum DariKalangannya Sendiri



Musik bawah tanah atau yang
lebih dikenal dengan musik
Underground ini, seolah
menjadi ikon bagi mereka yang
jenuh oleh lagu yang mendayu-
dayu. Dengan begitu, tidak heran jika tampilan dari musik
underground ini begitu sangar
dan bengis. Distorsi dan
penyampaian lagunya pun
dikemas dengan begitu kasar.
Selain itu, lirik yang tajam terkadang diekspresikannya
melalui tempo yang cepat.
Kontan saja keringat dan
bentuk kejantanan
terekspresikan dengan baik
dari musik ini.

Selain musik yang keras,
penampilan yang khas dari
pelaku underground ini juga
terkadang cukup mewakili
ideologi mereka sendiri. Ideologi
tersebut membuat sebuah pergerakan yang memang ‘ di bawah tanah’ . Hal itu biasa disebut D.I.Y (Do it Yourself).
Sesuai dengan artinya (Do it
Yourself = Lakukan Sendiri),
band-band yang berkecimpung
di dunia underground ini
melakukan semuanya dengan sendiri. Mulai dari produksi lagu
dan merchandise dilakukannya
sendiri, hingga penjualan dan
penyebarannya pun dilakukan
sendiri. Tentu saja setiap band
yang bergelut di dunia bawah tanah ini, sudah seharusnya
melalui proses yang begitu
keras hanya untuk sebuah
eksistensi untuk band mereka
sendiri.

Selain uang dan waktu,
terkadang banyak yang harus
dikorbankan untuk melewati
proses tersebut. Keteguhan
merupakan tolak ukur dari
dunia bawah tanah ini, karena “Membentuk sebuah band di dunia underground adalah hal
yang sangat mudah. Namun,
membuatnya tetap kokoh
merupakan hal yang paling
sulit”.

Sayangnya, ada saja oknum
yang merusak proses
tersebut. Hanya karena band
tersebut tidak memiliki sebuah
‘ ketenaran’ , mereka tidak mau mengeluarkan seperak
pun untuk membeli karya
band-band tersebut. Bahkan
terkadang, ada saja oknum
yang menunggu link download
untuk mendapatkan lagu-lagu si band secara gratis. Padahal,
proses yang dilalui si band
untuk berkarya seperti itu
tidaklah mudah. Perlu sebuah
semangat yang gigih untuk
menciptakan karya yang tidak biasa itu. (Perlu dicatat, karya
yang tidak biasa itu
merupakan musik-musik agresif
yang cepat. Dan sangatlah sulit
untuk menggabungkan
beberapa instrumen dengan ‘ racikan’ seperti itu. Musik seperti itulah yang banyak
diproduksi dari music
underground ini)

Hal tersebut memaksa band-
band underground, terutama
yang baru saja terbentuk,
menyebarkan karyanya secara
gratis karena mereka merasa
tidak layak untuk menjual karyanya sendiri meskipun
dengan harga, yang bisa
dikatakan, relatif murah.
Justru dengan demikian, si
band akan terbunuh dan
berhenti berkarya. Itulah yang disebut “Pengebirian oleh oknum dari kalangannya
sendiri”. Semoga saja dukungan dari
para penikmat musik
underground Indonesia ini
dapat menghapus oknum-
oknum yang seperti itu karena
di luar sana, masih banyak calon band-band underground
yang tengah berjuang untuk
tetap berkarya. Dukungan dari
penikmat musik underground-
lah yang sanggup menjadi
bahan bakar kekuatan mereka untuk tetap menghidupkan
dunia musik underground kita
ini.

Akhir kata, keep struggle
dude! For our movement!

Penulis : Aldi M. Perdana


sumber: Xtreme Zine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Laman

theremon666@gmail.com
DOWNLOAD:
VOLTURYON - Coordinated Mutilation (2011) genre:Death orgin:Sweden BENIGHTED - Asylum Cave (2011) genre:Death/Grind orgin:France IMPRECATORY - Mortal Intestines Decay [2005] Genre(s) : Brutal Death metal Origin : Indonesia (Bandung) Band: Outlander Origin : Indonesia (Pontianak,West Borneo) Genre(s) : Slamming Brutal Death DEAD SQUAD - Horor Vision (2009) Indonesia (Jakarta) Genre(s) : Tech. Brutal Death Morbid Angel - 1989 -Abominations of Desolation Morbid Angel - 1991 - Blessed Are The Sick Morbid Angel - (1990) Altars Of Madness Morbid Angel - 1993 - Covenant Morbid Angel - (1995) Domination Morbid Angel - (1996) Entangled in Chaos - (Live) Morbid Angel - (2000) Gateways To Annihilation Morbid Angel - (2002) Tyrants From The Abyss (Tribute to Morbid Angel) Morbid Angel - (2003) Heretic Morbid Angel - (2005) Ignominious - Part REMON INSIDE™ Brutal Music Reviews

Cari Blog Ini

REMON INSIDE™ :
free counters